https://natasya.web.id – Pembalap Ducati, Marc Marquez, mematahkan anggapan bahwa dia akan kesulitan pada balapan MotoGP Qatar 2025 dengan finis pertama di Sirkuit Lusail, Minggu (13/4/2025).
Marquez harus menunggu 11 tahun untuk bisa ke puncak podium di Qatar setelah terakhir kali melakukannya pada 2014.
Marquez mencetak kemenangan ketiga musim ini, saat meraih pole position, finis pertama dalam sprint race dan memenangi balapan utama.
“Hari ini, kepala saya menang lebih dari intuisi, lebih dari naluri. Saya lebih mengandalkan kepala saya daripada naluri sepanjang akhir pekan, terutama karena naluri berkendara sulit bagi saya di sini,” kata Marquez dilansir BolaSport.com dari MotoSan.
“Saya telah menambahkan beberapa hal sepanjang akhir pekan, terutama di tikungan kanan cepat yang selalu membuat saya sedikit kesulitan.”
Marquez mengatakan bahwa dia tidak memulai balapan di Qatar dengan cepat.
“Saya sama sekali tidak tertarik untuk memulai dengan cepat. (Franco) Morbidelli (Pertamina Enduro VR46) melewati saya karena Alex (Marquez) menabrak saya dari belakang di tikungan pertama,” tutur juara dunia 8 kali itu.
“Tetapi saya benar-benar kehilangan gas, membuat motor berputar. Meski begitu, saya tidak khawatir tentang Morbidelli. Saya tertarik untuk menjaga kelompok di belakang saya dan mengatur kecepatan yang lambat.”
“Seperti yang Anda ketahui, saya membiarkan ban belakang turun dengan baik, dan ketika saya mulai menyadari adanya selip, saya merasa lebih nyaman”
“Saat itulah saya mulai mengerem lebih lambat dan menghantam ban depan para pesaing saya.”
Hasil pada MotoGP Qatar juga untuk menebus kegagalan Marquez saat balapan MotoGP Americas 2025
Setelah itu, Marquez menerapkan strategi untuk tidak terlalu banyak bicara soal apa yang dia alami di Qatar,
“Tadi malam saya berpikir tentang bagaimana saya bisa berkendara di sini. Pagi hari (sebelum balapan) saya mencoba saat pemanasan, tetapi saya jauh lebih lambat,” tutur Marquez,
“Pada lap terakhir, saya kembali ke gaya saya dan mampu melaju cepat, meskipun sirkuit ini sangat keras untuk ban depan. Kami mampu menyelamatkannya, mengelolanya dengan baik.”
“Saya tidak mengatakan (kesulitan) selama akhir pekan karena tidak perlu memberi petunjuk apa pun kepada para pesaing kami, tetapi seklai lagi kami memiliki akhir pekan yang sempurna.”
Sementara itu rekab setim Marquez, Francesco Bagnaia melakukan kesalahan sehingga gagal memenangi balapan setelan sebelumnya start dari posisi ke-11.
Bagnaia terus terang menjelaskan apa yang paling menyakitinya tentang akhir pekan itu.

“Itu satu-satunya hal yang membuat saya marah. Karena seperti biasa, saya tidak bisa mencetak hasil bagus pada Sabtu, tetapi saya bisa pada Minggu. Ceritanya selalu sama. Saya mencoba memahami alasannya.”
Pembalap Ducati itu tidak menyembunyikan rasa frustrasinya dengan sesi kualifikasi dan balapan sprint, di mana performanya sering kali di bawah ekspektasi.
“Saya ingin bisa bertarung pada hari Sabtu juga, untuk bisa menyalip. Namun, setiap kali hasilnya sama saja, dan itu sudah menjadi statistik. Hal yang sama hampir selalu terjadi.”
“Jika saya memulai dari belakang, hal yang sama selalu terjadi, dan itu lebih sulit bagi saya.”
“Saya memulai dengan baik hari ini. Saya bisa saja menyalip dan unggul dengan kecepatan itu, dan semuanya menjadi lebih baik. Tidak lebih mudah, tetapi lebih alami.”
“Dan itulah yang saya inginkan: memahami apa yang perlu saya ubah sehingga itu juga berhasil untuk saya pada hari Sabtu.”
Bagnaia menunjukkan salah satu penampilan terbaiknya musim ini sejauh ini. Ia berhasil menerobos para pesaingnya dan mencapai grup terdepan,yang meliputi Marc Marquez, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli.
“Saya senang dengan hasilnya, karena apa pun bisa terjadi dari posisi ke-11. Menyalip, kontak. Apa yang terjadi dengan ÁAex Márquez dan Di Giannantonio,” kata Bagnaia.
“Anda tidak pernah tahu bagaimana balapan akan berakhir dari posisi yang begitu jauh di belakang.”
Ketika ditanya tentang penilaiannya secara keseluruhan terhadap akhir pekan, Bagnaia bersikap jujur dan kritis terhadap diri sendiri.
“Itu adalah akhir pekan yang positif… tetapi saya mengacau. Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya dengan cara yang benar secara politis. Namun ya, saya mengacau,” tuturnya.
“Saya sangat cepat, semuanya berjalan mudah bagi saya, tetapi mulai dari posisi ke-11, Anda tidak dapat berharap lebih banyak lagi. Saya membuat kesalahan yang cukup besar dan saya harus memperbaikinya. Saya tidak mampu mengulanginya.”
“Ini juga merupakan sirkuit yang bagus untuk Marc, karena ia selalu berjuang untuk menang di sini. Namun, saya memiliki lebih banyak peluang daripada dia dan akhirnya tertinggal. Jadi, saya harus terus berkembang.”