BOLASPORT.COM – Pembalap Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio, akan melakukan pengujian yang sama setelah perubahan yang dilakukan oleh rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dalam balapan MotoGP Aragon 2025.

Bagnaia merasa senang dengan perubahan yang membawanya kembali finis di tiga besar untuk podium dalam balapan di Motorland Aragon.

Pembalap asal Turin, Italia menyebut mengubah sesuatu pada bagian cakram bagian depan motornya yang selalu dikeluhkannya selama ini.

Hasilnya Bagnaia merasa senang saat ia hendak memasuki tikungan.

“Hari ini kami hanya mengubah sesuatu pada cakram dan sejak awal hari (pemanasan) saya mampu mengerem lebih keras saat saya membutuhkannya,” kata Bagnaia dilansir dari Crash.

“Mengerem lebih sedikit saat saya merasa bagian depan terkunci.”

“Jadi itu adalah langkah besar bagi saya dan itu adalah detail kecil yang memberi saya sedikit lebih banyak kepercayaan diri yang telah membantu saya untuk menjadi kompetitif putaran demi putaran.”

“Pada hari balapan, sejak pagi tadi, saya merasa jauh lebih baik, mungkin cakram telah membantu, tapi mungkin bukan hanya cakram.”

“Saya bisa memaksa masuk ke tikungan dan saya merasa bahwa ban ada di sana, bukan karena saya kehilangannya, jadi itu sangat melegakan bagi saya,” ujarnya.

Diggia mengharapkan hal yang sama pada motornya mengingat ia menjadi pembalap Ducati terakhir yang finis pada balapan MotoGP Aragon 2025.

Dia hanya finis di posisi kesembilan yang berada di belakang lima pembalap Ducati lainnya.

Diggia mengaku akan mencoba melakukan perubahan pada bagian depan pada tes MotoGP Aragon yang digelar di Motorland Aragon, Spanyol, Senin (9/6/2025).

“Lintasan ini lebih menantang di bagian depan dan ini adalah lintasan yang cengkeramannya tidak bagus dan suhunya tinggi,” kata Diggia dilansir BolaSport.com dari GPOne.

“Namun, saya harap kami dapat membuat kemajuan juga karena kami memiliki banyak hal untuk dicoba.”

Diggia juga mengakui merasakan hal yang sama seperti Pecco pada bagian depan motornya.

“Ini masalah yang rumit. Saya selalu menjadi pembalap yuang gaya berkendaranya didasarkan pada rem besar, seperti itu di Moto2,” ucap Diggia.

“Seperti itu sepanjang karier saya meskipun itu adalah sesuatu yang sangat jarang dibicarakan.”

“Itu adalah sesuatu yang kami diskusikan bahkan di awal tahun, mencoba perangkat rem yang berbeda, yang standar.”

Diggia menyebut tak akan terkejut jika pengujian cakram memberikan hasil yang menyenangkan.

“Yang pasti apa yang dicoba Pecco akhir pekan ini ada dalam daftar pengujian saya untuk melihat dampaknya. Saya tidak akan terlalu terkejut jika saya juga menyukainya,” ujar Diggia.

Di Giannantonio mengungkapkan bahwa cakram yang lebih besar akan memudahkan untuk lebih agresif dalam mengerem.

“Mengganti cakram bukanlah hal yang mudah. Cakram yang lebih besar memungkinkan Anda untuk lebih agresif saat mengerem,” tuturnya.

“Tetapi Anda juga mengubah bobot motor, bobot di bagian depan menjadi lebih berat. Kedengarannya tidak banyak, tetapi dalam satu hal itu sangat berarti.”

“Jadi saya tidak begitu terkejut bahwa Pecco mendapatkan sesuatu dari itu.”

“Akan sangat bagus jika ini menjadi solusi untuk masalah feel di bagian depan, tetapi pada saat yang sama itu juga bukan kejutan besar.”

“Kami tidak memerlukan perubahan besar, pada level ini hanya beberapa detail saja,” ujar Diggia.