
Jakarta – https://natasya.web.id/ PT Pertamina (Persero) buka suara terkait kondisi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bengkulu. Kondisi itu disebabkan terganggunya distribusi akibat dangkalnya alur di Pelabuhan Pulau Baai sehingga kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar.
“Paska pendangkalan alur masuk dermaga di Pelabuhan Pulau Baai, kapal yang mengangkut BBM untuk Bengkulu tidak bisa sandar sehingga stok di Terminal BBM Bengkulu terkendala dan hal ini terjadi sejak April yang lalu dan belum dilakukan pengerukan oleh pihak terkait,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).
Heppy berharap pihak terkait dalam hal ini PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo bisa segera menyelesaikan pengerukan pelabuhan/dermaga Pulau Baai agar pasokan BBM ke masyarakat Bengkulu dapat normal lagi.
“Kami menghargai kesabaran masyarakat Bengkulu yang sempat antre dalam mendapatkan BBM dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ucap Heppy.
Per hari ini Heppy mengklaim kondisi di lapangan sudah mulai normal dan antrean di beberapa SPBU Bengkulu sudah jauh berkurang. Hal ini berkat berbagai langkah mitigasi dan percepatan pemulihan distribusi yang dilakukan secara maksimal.
Adapun langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan alih suplai BBM dari Terminal BBM Lubuk Linggau, Terminal BBM Teluk Kabung dan pada hari ini (27/5) ditambahkan suplai dari Terminal BBM Lampung. Meskipun, jarak tempuh dari titik suplai alternatif itu lebih jauh.
“Jarak tempuh dari Terminal BBM Teluk Kabung dan Lampung hampir sekitar 26 jam untuk PP dari terminal BBM ke SPBU. Pertamina tetap berkomitmen agar distribusi BBM untuk masyarakat Bengkulu tetap berjalan,” ucapnya.
Selain itu, Pertamina juga melakukan penambahan 11 unit mobil tanki, menambah waktu pelayanan Terminal BBM Lubuk Linggau, Terminal BBM Teluk kabung dan Terminal BBM Lampung, serta peningkatan distribusi melalui kereta api dengan dukungan dari PT KAI (Persero).
“Hari ini kondisi lapangan sudah mulai kondusif dan antrian sudah jauh berkurang,” ucapnya.
Pertamina juga sudah menerapkan kebijakan pengaturan pembelian BBM di SPBU Bengkulu, di mana diatur kendaraan roda empat dibatasi maksimal 25 liter dan roda dua maksimal 5 liter per hari, serta melarang pengisian berulang-ulang untuk nomor plat kendaraan yang sama. Hal ini sesuai instruksi Pemprov Bengkulu melalui surat Surat Edaran Gubernur Bengkulu No. B.500.10/558/ESDM/2025.