https://natasya.web.id/ – Pengakuan diberikan oleh kepala kru dari pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia atas kekacauan yang terjadi jelang balapan MotoGP Americas 2025.
Kepala teknisi Bagnaia yakni Cristian Gabarrini memiliki rencana sendiri mengenai situasi yang terjadi soal drama sebelum balapan.
Para pembalap yang awalnya menggunakan ban basah tiba-tiba berlarian ke pit untuk menggganti motornya.
Kejadian tersebut awalnya dimulai oleh Marc Marquez.
Marc Marquez menunggu sampai tiga menit sebelum balapan dimulai bahwa lintasan cukup kering untuk menggunakan ban slick.
Gabarrini mengetahui konsekuensi jika Marquez memilih mengganti motornya, dia
“Marquez harus memilih motor yang lain. Jika tidak, ia harus start dari pit lane 10 detik di belakang yang lain,” kata Gabarrini dilansir dari Corsedimoto.
“Dia bisa melakukannya, mereka tidak akan memberinya kesempatan untuk melewatinya, tapi dia akan start dari pit lane.”
“Dia tidak akan melakukannya, tetapi jika dia lari untuk mengambil motor lain, dia akan start dari posisi terakhir,” ujar Gabarrini.
Gabarrini memiliki rencana yang berbeda terhadap Bagnaia.
Dia menyarankan bahwa Bagnaia untuk tetap tenang dan start dari posisi asli di grid.
Bagnaia disarankan untuk melihat kondisi cuaca dan baru nanti mengganti motornya setelah dua putaran dengan flag to flag.
“Kami belum menyiapkannya (motor kedua),” ucap Gabarrini.
“Saya pikir Anda harus keluar dan melakukan satu atau dua lap yang sangat cepat, lalu mengganti motor.”
“Kami akan berada di sana, siap untuk Anda.”
“Tetaplah tenang dan kita lihat saja nanti. Lakukan apa yang menurut Anda terbaik, kami akan siap untuk pergantian motor,” ujar Gabarrini.
Namun, Bagnaia mengabaikan intruksi tersebut dan akhirnya memilih berlari mengikuti Marquez kembali ke pit.
“Lintasan saat itu kering. Dengan ban basah, satu putaran membutuhkan waktu lama,” kata Bagnaia menjelaskan.
“Saya berpikir, ‘Saya harus pergi, saya harus pergi…’,” kata Pecco.
“Kemudian saya melihatnya berlari dan saya berpikir, ‘Dia biasanya pintar, dia tahu apa yang dia lakukan, jadi saya juga akan pergi.”
“Ketika saya kembali ke pit, saya naik ke motor dan lampu menyala.”
“Saya kehabisan napas. Tapi saya senang ketika melihat mereka menghentikan semuanya (menunda start),” ujarnya.
